Oleh : Fathonah Mugiarti (A510130090)
Kepribadian adalah cara seorang
individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Disamping itu
kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri
individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian
pemalu” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut dan semacamnya diberikan
atribut “tidak punya kepribadian”. Sedangkan Kepribadian Anak merupakan sebagai
kesan yang menyeluruh tentang dirinya yang terlihat dalam sikap dan perilaku
kehidupan sehari-hari. Kesan menyeluruh di sini, adalah sebagai keseluruhan
sikap mental dan moral seorang anak yang terakumulasi di dalam hasil
interaksinya dengan seksama dan merupakan hasil reaksi terhadap pengalaman di
lingkungan masing-masing. Kepribadian itu berkembang dan mengalami
perubahan-perubahan, tetapi di dalam perkembangan makin terbentuklah pola-pola
yang tetap, sehingga merupakan ciri-ciri yang khas dan unik bagi setiap
individu.
Masa
anak-anak adalah masa yang paling peka bagi proses pengembangan kepribadian
seseorang yang akan mewarnai sikap, perilaku dan pandangan hidupnya kelak di
kemudian hari. Sedangkan perkembangan Kepribadian anak itu sendiri, dipengaruhi
oleh lingkungan tempat anak itu hidup dan berkembang. Diantara faktor
lingkungan yang paling berprngaruh bagi perkembangan kepribadian anak, adalah
orang tua yang mengasuh dan membimbingnya beserta suasana kehidupan yang di
bina. Dalam konteks lingkungan keluarga inilah, maka kehadiran orang tua akan
turut mempengaruhi dan mewarnai proses pengembangan kepribadian anak
selanjutnya.
Membangun
kepribadian pada anak melalui kegiatan bermain diharapkan akan dapat memberikan
pengalaman mental bagi anak dalam mengembangan kepribadiannya di masa depan.
Melalui bermain memiliki kesempatan untuk menjadi seperti yang diinginkannya
tanpa terikat pada batasan ruang dan waktu bagi anak, maksudnya pada saat
bermain anak dapat memerankan peran dewasa yang dibayangkannya walaupun pada
saat itu dalam konsep ruang dan waktu anak belum pada masa dewasa. Disini
bermain yang dimaksud adalah malalui Permainan Tradisional. Karena permainan
tradisional merupaka warisan budaya dapat sebagai saran pengembanagan
kepribadian. Maka dari itu perlu dicermati yaitu mengenai eksistensi permainan
tradisional anak-anak yang dulunya sangat digemari. Permainan tradisional
mengandung beberapa nilai yang dapat ditanamkan. Nilai-nilai tersebut antara
lain rasa senang, rasa bebas, rasa berteman, rasa demokarasi, penuh tanggung
jawab, rasa patuh, rasa saling membantu yang kesemuanya merupakan nilai-nilai
yang sangat baik dan berguna bagi pengembangan kepribadian anak dan kehidupan
masyarakat. Sebenarnya banyak pula alasan mengapa permainan tradisional
anak-anak yang dulunya menjadi ciri khas suatu daerah tertentu, kini
keberadaanya mulai menghilang.
Dari
sisi lain bentuk-bentuk permainan tradisional mempunyai berbagai macam
kelebihan dan kekurangan. Secara lebih mendalam bisa dijelaskan pula bahwa
permainan tradisioanal memiliki beberap kelebihan misalnya dalam hal
nilai-nilai kreativitas anak dan berkreasi. Bukan hanya itu saja akan tetapi
ada hal yang tidak kalah pentingnya, bahwa dalam permainana tradisional
anak-anak memiliki unsur seperti psikomotorik, bahasa, emosi, aspek kognitif,
kolektifitas dan jiwa sosial. Di samping mempunyai kelebihan, permainan
tradisional itu sendiri juga mempunyai beberapa kelemahan diantaranya adalah
dibutuhkannya tempat yang cukup luas untuk mampu menampung anak-anak dalam
membuat suatu permainan tertentu.
Jadi
melalui Permainan Tradisional, kepribadian seorang anak dapat berkembang dengan
baik. Karena lewat permaina tradisional itu sendiri anak bisa diajarkan
norma-norma, berkreasi dan mengembangkan kreativitasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar