Senin, 18 Mei 2015

MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL

Oleh : Fathonah Mugiarti (A510130090)

             Kepribadian adalah cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”. Sedangkan Kepribadian Anak merupakan sebagai kesan yang menyeluruh tentang dirinya yang terlihat dalam sikap dan perilaku kehidupan sehari-hari. Kesan menyeluruh di sini, adalah sebagai keseluruhan sikap mental dan moral seorang anak yang terakumulasi di dalam hasil interaksinya dengan seksama dan merupakan hasil reaksi terhadap pengalaman di lingkungan masing-masing. Kepribadian itu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan, tetapi di dalam perkembangan makin terbentuklah pola-pola yang tetap, sehingga merupakan ciri-ciri yang khas dan unik bagi setiap individu.
            Masa anak-anak adalah masa yang paling peka bagi proses pengembangan kepribadian seseorang yang akan mewarnai sikap, perilaku dan pandangan hidupnya kelak di kemudian hari. Sedangkan perkembangan Kepribadian anak itu sendiri, dipengaruhi oleh lingkungan tempat anak itu hidup dan berkembang. Diantara faktor lingkungan yang paling berprngaruh bagi perkembangan kepribadian anak, adalah orang tua yang mengasuh dan membimbingnya beserta suasana kehidupan yang di bina. Dalam konteks lingkungan keluarga inilah, maka kehadiran orang tua akan turut mempengaruhi dan mewarnai proses pengembangan kepribadian anak selanjutnya.
            Membangun kepribadian pada anak melalui kegiatan bermain diharapkan akan dapat memberikan pengalaman mental bagi anak dalam mengembangan kepribadiannya di masa depan. Melalui bermain memiliki kesempatan untuk menjadi seperti yang diinginkannya tanpa terikat pada batasan ruang dan waktu bagi anak, maksudnya pada saat bermain anak dapat memerankan peran dewasa yang dibayangkannya walaupun pada saat itu dalam konsep ruang dan waktu anak belum pada masa dewasa. Disini bermain yang dimaksud adalah malalui Permainan Tradisional. Karena permainan tradisional merupaka warisan budaya dapat sebagai saran pengembanagan kepribadian. Maka dari itu perlu dicermati yaitu mengenai eksistensi permainan tradisional anak-anak yang dulunya sangat digemari. Permainan tradisional mengandung beberapa nilai yang dapat ditanamkan. Nilai-nilai tersebut antara lain rasa senang, rasa bebas, rasa berteman, rasa demokarasi, penuh tanggung jawab, rasa patuh, rasa saling membantu yang kesemuanya merupakan nilai-nilai yang sangat baik dan berguna bagi pengembangan kepribadian anak dan kehidupan masyarakat. Sebenarnya banyak pula alasan mengapa permainan tradisional anak-anak yang dulunya menjadi ciri khas suatu daerah tertentu, kini keberadaanya mulai menghilang.
            Dari sisi lain bentuk-bentuk permainan tradisional mempunyai berbagai macam kelebihan dan kekurangan. Secara lebih mendalam bisa dijelaskan pula bahwa permainan tradisioanal memiliki beberap kelebihan misalnya dalam hal nilai-nilai kreativitas anak dan berkreasi. Bukan hanya itu saja akan tetapi ada hal yang tidak kalah pentingnya, bahwa dalam permainana tradisional anak-anak memiliki unsur seperti psikomotorik, bahasa, emosi, aspek kognitif, kolektifitas dan jiwa sosial. Di samping mempunyai kelebihan, permainan tradisional itu sendiri juga mempunyai beberapa kelemahan diantaranya adalah dibutuhkannya tempat yang cukup luas untuk mampu menampung anak-anak dalam membuat suatu permainan tertentu.

            Jadi melalui Permainan Tradisional, kepribadian seorang anak dapat berkembang dengan baik. Karena lewat permaina tradisional itu sendiri anak bisa diajarkan norma-norma, berkreasi dan mengembangkan kreativitasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar